Milenial dan Mas Adi Serius Kembangkan Ekonomi Kreatif di Kota Pasuruan
Pasuruan – Calon Wakil Walikota (Cawawali) Pilwali Pasuruan 2020, Adi Wibowo, mengajak anak–anak muda untuk mengubah paradigma bahwa bekerja itu bukan hanya menjadi pegawai, dan karyawan.
Hal itu disampaikan Mas Adi, sapaan akrab Cawawali Kota Pasuruan saat diskusi dengan anak – anak muda yang mengusung tema ‘Menumbukan Ekonomi Kreatif Pada Generasi Milenial Melalui Platform Digital 4.0’ di Hagaa Coffe, Sabtu (14/11/2020) petang.
Mas Adi menjelaskan, setiap perubahan memang tidak nyaman, apalagi buat mereka yang tidak siap akan perubahan karena sudah terlalu nyaman berada di zona nyaman.
“Anak muda harus mampu mempersiapkan soft skill mereka. Mulai mengubah paradigma, kalau bekerja itu bukan hanya di bidang formal saja. Bekerja itu bisa di mana saja apalagi ditunjang dengan kemajuan teknologi seperti sekarang,” kata dia.
Dia menyebut, hari ini, bekerja bukan hanya di dalam ruangan kantor, tapi juga bisa di rumah atau di tempat–tempat lainnya.
Ia mendorong anak–anak muda Kota Pasuruan khususnya untuk mulai bergerak dan membuat ekonomi kreatif.
Ia mencontohkan, di Kota Pasuruan ada puluhan kedai kopi dengan karakter dan ciri khas tersendiri.
Sebagai anak muda, harus memanfaatkan platform digital untuk memaksimalkan penjualan dan pemasaran.
“Tentunya, dikonsep yang matang. Jadi, zaman sekarang sudah sangat mudah. Kekuatan media sosial sudah sangat luar biasa. Pesannya, anak muda harus bisa memanfaatkan platform digital untuk menumbuhkan ekonomi kreatif,” sambung dia.
Mas Adi mengajak generasi milenial untuk menyambut perubahan dan kemajuan Kota Pasuruan.
Ia menyebut, jika nanti terpilih memimpin Kota Pasuruan, bersama Gus Ipul, pihaknya akan menyiapkan program untuk memajukan ekonomi kreatif Kota Pasuruan.
Disampaikan Mas Adi, pihaknya menyiapkan program MOTIF atau Penguatan UMKM dan Ekonomi Kreatif.
Di dalamnya, pihaknya menyiapkan beberapa solusi untuk mengembangkan UMKM dan Ekonomi Kreatif, di antaranya adalah membuat Pasuruan Ekonomi Kreatif Festival, membangun tempat pelatihan dan berkumpul bagi start up, dan masih banyak lagi.
“Prinsipnya, kami akan hadir untuk membantu UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Pasuruan agar lebih berkembang,” urainya.
Terpisah, Dinar Hana, Owner Hagaa Coffe juga berbagi pengalaman.
Sebelum membuka kedai kopi di Kota Pasuruan, ia mengaku memanfaatkan media sosial, seperti Instagram untuk melihat potensi di Kota Pasuruan.
Ia menyebut di era industri 4.0, media sosial berperan penting.
“Ini zamannya revolusi dunia digital. Semua seperti mudah sekali, dan saya juga sangat terbantu. Saya bisa mengecek pasar di Kota Pasuruan ini seperti apa, apa yang dibutuhkan, dan sejenisnya. Hingga akhirnya, saya memutuskan membuat kedai kopi di sini. Sesimpel itu,” pungkas dia. (Lih/Surya)