Misbakhun Jelaskan Peran Besar BI Tangani Pandemi Melalui Burder Sharing Kepada UMKM Binaan
Pasuruan – Program pengembangan UMKM yang menjadi fokus pembangunan daerah pemilihan terus digerakan oleh Legislator Partai Golkar H.M. Misbakhun.
Politisi senayan yang mewakili daerah pemilihan Pasuruan – Probolinggo itu hadir menyapa langsung pelaku UMKM bersama Mitra Kerjanya di Komisi XI DPR-RI yaitu Bank Indonesia, senin (25/10).
Bertempat di Gedung Serbaguna Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, H.M. Misbakhun mengawali acara dengan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada UMKM.
Dalam sambutannya, Politisi kelahiran Kota Pasuruan itu menjelaskan kepada pelaku UMKM tentang keberpihakan dirinya dan Mitra Komisi XI yaitu Bank Indonesia (BI) untuk selalu mensupport tumbuh dan kembangnya UMKM di Kota Pasuruan.
“Saya bersyukur diberikan kemudahan ketika diberikan amanah sebagai anggota DPR-RI karena banyak dibantu oleh mitra kerja komisi XI” Terangnya mengawali sambutan.
“Diantara yang menjadi mitra kerja komisi XI DPR RI adalah Bank Indonesia. Dan tugas kami di Komisi XI diantaranya adalah membahas dan mengesahkan Anggaran tahunan Bank Indonesia” Lanjutnya.
Selain itu Misbakhun menjelaskan kepada konstituen yang hadir dari pelaku UMKM di pesisir utara Kota Pasuruan tentang peran penting Bank Indonesia dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.
Program Vaksinasi termasuk di Kota Pasuruan menurut H.M. Misbakhun dibiayai melalui skema pembiayaan burden sharing yang merupakan kolaborasi antara pemerintah dan bank sentral yang tidak melanggar rambu-rambu perundang-undangan dan integritas serta independensi BI melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) oleh BI.
“Kalau bapak ibu yang hadir disini sudah vaksin semua itu perlu saya sampaikan bahwa ada peran besar BI dalam konteks pembiayaan vaksinasi karena diambilkan dari anggaran BI melalui skema Burden sharing” Jelas Misbakhun.
Disamping itu, Misbakhun menerangkan bahwa dalam fungsi pengawasan sebagai legislator senayan menilai Bank Indonesia telah melakukan upaya serius dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Disamping membantu UMKM, program sosial Bank Indonesia juga diarahkan untuk membantu sektor pendidikan dan infrastruktur keagamaan di masyarakat. Seluruh program ini akan kita manfaatkan untuk pembangunan masyarakat dan menggerakan ekonomi UMKM” Pungkasnya.
Sementara itu Deputi Bank Indonesia perwakilan Malang Dody Sartono menjelaskan paparan materinya tentang pentingnya UMKM mulai bergerak dan merubah transaksi keuangannya menjadi non tunai.
Terlebih disaat situasi pandemi transaksi keuangan non tunai menurutnya adalah transaksi terbaik yang harus menjadi pilihan pelaku UMKM guna memutus mata rantai sebaran virus Covid-19.
Selain itu Dody juga menjelaskan target capaian transaksi non tunai guna mendukung sejumlah manfaat besar transaksi non tunai melalui QRIS seperti meminimalisir peredaran uang palsu.
“Kita punya target 12 juta channel pembayaran QRIS di seluruh indonesia. Sebagai mitigasi atas resiko sebaran covid-19 dan mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan non tunai” Pungkas Dody.