Zonasi Covid-19, Kota Pasuruan Kembali Menguning

Pasuruan – Peta sebaran zonasi covid-19 di Jawa Timur terbaru menempatkan Kota Pasuruan bersama delapan Kota/Kabupaten lainnya berada pada Zona Kuning (25/08/2021).
Delapan daerah lain tersebut adalah sampang, sumenep, bangkalan, pamekasan, bojonegoro, lamongan, tuban dan situbondo.
Sedangkan empat daerah yang berada dalam zona merah di Jawa Timur adalah Ponorogo, Nganjuk, Kota Batu, Blitar. Sedangkan sebagian besar daerah di Jawa Timur masih berada dalam Zona Orange.
Capaian yang menggembirakan bagi warga Kota Pasuruan ini menjadi penyemangat warga dalam menjalankan aktifitas di tengah masih belum menentunya situasi pandemi covid-19.
Terlebih mulai bulan september 2021 pembelajaran tatap muka di Kota Pasuruan sudah mulai dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Capaian tersebut menggambarkan bahwa sinergi antara pemerintah Kota Pasuruan bersama masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan terjalin dengan baik.
Setidaknya capaian prestasi tersebut tergambar dari survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan yang menyebut bahwa angka kepatuhan masyarakat Kota Pasuruan dalam menjalankan protokol kesehatan sangat tinggi yakni mencapai 91,67 persen masyarakat Kota Pasuruan sudah mengenakan masker satu lapis setiap beraktivitas di luar rumah. Lalu 58,21 persen masyarakat mengenakan masker dua lapis.
Kemudian 67,55 persen masyarakat Kota Pasuruan sudah menghindari kerumunan dan selalu jaga jarak saat berinteraksi dengan orang minimal dua meter.
Survei BPS dilakukan secara online karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Survei ini melibatkan 792 penduduk dengan rincian 53,3 persen pria dan 46,7 persen perempuan.
Sementara itu menurut Gus Ipul selaku Walikota Pasuruan seperti yang dilansir dari Warta Bromo mengapresiasi paparan hasil survei BPS tersebut. Menurutnya, data statistik ini penting untuk pemerintah dalam merumuskan langkah strategis penanganan Covid-19.
Angka penularan di Kota Pasuruan per tanggal 18 Agustus 2021 kemarin termasuk rendah di Jawa Timur dengan total kasus 3.838 dan kasus aktif 79.
“Kita selalu galakkan gotong royong bersama hadapi pandemi termasuk bagaimana terus menerus mensosialisasikan pentingnya prokes,” Ujar Walikota yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP GP Ansor tersebut.