Sidak Wakil Walikota Pasuruan Pastikan Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka
Pasuruan – Setelah libur hari raya idul fitri 1442 H, Wakil Walikota Pasuruan langsung tancap gas dengan melakukan sidak ke beberapa sektor strategis seperti pendidikan dan kesehatan.
Dihari kedua sidak, selasa (18/05/2021) Wakil Walikota Pasuruan yang akrab disapa Mas Adi tersebut melakukan sidak ke Kantor Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, SDN Panggungrejo, SDN 02 Mandaranrejo dan Puskesmas Panggungrejo.
Khusus di sektor pendidikan, Mas Adi dalam sidaknya ingin mengetahui sejauh mana kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan tatap muka.
“Alhamdulillah dua hari ini kita lakukan sidak secara random ke beberapa sekolah. Kita ingin memastikan bahwa pembelajaran tatap muka yang akan berlangsung pada 20 Mei nanti berlangsung dengan baik, memperhatikan protokol kesehatan dan yang terpenting sosialisasi kepada wali murid harus sudah tuntas” Jelas Mas Adi.
Yang terlebih penting menurut Mas Adi setelah kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan tatap muka adalah proses monitoring dan evaluasi selama kegiatan tatap muka berlangsung.
“Kami dan tentu dengan kepala dinas pendidikan akan melakukan monev secara teratur dan terukur agar proses pembelajaran tatap muka berlangsung dengan baik serta tetap dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan” Tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Mualif Arif menyatakan kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan proses pembelajaran tatap muka.
“Kami perlu sampaikan bahwa kesiapan kita sudah 70% sekolah yang kita pastikan siap dan dalam satu hari besok sisanya akan kita pastikan kesiapan infrastruktur pelaksanaan pembelajaran tatap muka” Terangnya.
Mualif Arif juga menyebut bahwa proses penyemprotan dan sterilisasi sudah terlaksana di semua sekolah. Tinggal 10% sekolah yang dalam waktu dekat akan dilakukan sterilisasi dengan melibatkan BPBD.
Adapun untuk waktu pembelajaran tatap muka menurut Mualif Arif adalah berkisar antara dua sampai tiga jam dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Pembelajaran tatap muka harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Kita tidak ingin dunia pendidikan menjadi episentrum sebaran covid. Jadi nanti kita kuota hanya 30 persen siswa yang hadir di sekolah” Pungkasnya